Sunday 31 March 2013

Ipank dan Ipunk


   Si cupu Ipunk dan si ganteng Ipank. Mereka adalah pemuda kembar yang tak pernah akur. Terlahir dari anak seorang Pengacara ternama di Jakarta. Ipank lahir 15menit setelah Ipunk. Ipank adalah mahasiswa di Universitas Indonesia di Jakarta, sementara Ipunk adalah mahasiswa di Universitas Padjajaran (UNPAD) di Bandung. Alasan mengapa mereka tak dikuliahkan satu kampus adalah karena Ipank tidak pernah mau dekat dengan Ipunk yang cupu dan norak. Bahkan sesekali ia menyesali kenapa bisa ia mempunyai saudara kembar yang seperti itu. Namun Ipunk yang baik hati tidak pernah merasa tersinggung dengan perlakuan Ipank yang kasar dan tidak pernah peduli dengannya, Ia tetap menyayangi Ipank sepenuh hatinya.
            
      Suatu pagi dikampus, Ipank melihat seorang gadis cantik sedang duduk sendirian dikantin. Rupanya ia adalah mahasiswi baru, Ipank pun langsung mendekatinya dan berkenalan dengannya. Namanya Melinda. Singkat cerita mereka berkencan disebuah café romantis dan Ipank pun menyatakan cintanya pada gadis itu. Ya, malam itu mereka pun jadian.
            
    Seminggu sudah Ipank dan Melinda berpacaran. Ipank memang tersohor dikampusnya karena ketampanan dan kekayaannya namun tak sedikit orang yang menyukainya juga, karena dia sedikit angkuh. Ipank membawa Melinda kerumahnya untuk ia kenalkan dengan kedua orang tuanya. Melinda tidak mengetahui kalo Ipank mempunyai saudara kembar dan Ipank pun berpesan kepada orang tuanya untuk tidak menceritakan hal itu pada Melinda. Orang tua Ipank sangat heran, mengapa ia tidak pernah mau berubah. Dari dulu Ia tidak pernah mau mengakui saudara kembarnya sendiri. Ipank dan Ipunk memang selalu menjadi bahan pembeda oleh orang tuanya, itulah salah satu alasan juga mengapa Ipank sangat tidak menyukai Ipunk. Ipunk memang anak yang rajin dan penurut, ia belum pernah sekalipun dekat dengan wanita. Gayanya yang culun dan norak membuat para wanita tidak menyukainya. Karena faktor prestasi juga yang membuat mereka selalu dibedakan. Ipunk selalu bisa membanggakan orang tuanya karena berbagai macam prestasi yang ia raih, sementara tidak dengan Ipank. Hobinya hanya keluyuran tidak jelas, sering bolos dan selalu pulang malam.
            Sabtu sore Ipunk sampai di Jakarta, ia pulang ke Jakarta minimal seminggu sekalinya. Orang tuanya sangat gembira karena sekali lagi, Ipunk pulang dengan membawa suatu kebanggaan untuk orang tuanya. Berbeda dengan Ipank yang sangat tidak suka kalau Ipunk ada dirumah, ia pun keluar rumah dan tidak mau pulang sebelum Ipunk pergi dari rumahnya. Ipunk sangat sedih, ia mengira kalau saudara kembarnya itu sudah berubah tetapi ternyata tidak sama sekali. Akhirnya ia rela tidak tidur dirumah asalkan Ipank bisa kembali kerumahnya.
            Saturday night adalah saat yang paling ditunggu-tunggu bagi setiap kalangan pemuda-pemudi, begitu pun dengan Ipank. Ia sudah bersiap-bersiap untuk menjemput pacarnya. Namun semua itu tidak berlaku bagi Ipunk, justru satnit adalah malam yang tenang untuk membaca buku. Hmm memang kutu buku.
            “hey cupu! Ngapain lo bengong gitu? Pacar lo mana? Inikan malem minggu. Oh iya gue lupa lo kan gak pernah pacaran hahaha.” Ipank mengejek.
            Namun Ipunk hanya terdiam. Ia hanya cukup menikmati pedasnya omongan yang keluar dari saudara kembarnya itu sendiri.
            Melinda dan Ipank sudah satu bulan menjalin hubungan. Sore itu Melinda datang kerumah Ipank untuk menemuinya, namun Ipank sedang tidak ada dirumah. Akhirnya Melinda pun hanya berbincang-bincang sedikit dengan mama Ipank. Melinda melihat sebuah foto keluarga namun ia heran, mengapa dalam foto itu terdapat dua anak lelaki. Padahal setahu ia, Ipank adalah anak semata wayang. Melinda pun menanyakan hal tersebut pada mama Ipank dan mama Ipank pun keceplosan menjawab kalau ternyata Ipank memiliki saudara kembar.
            Melinda masih penasaran dengan saudara kembar Ipank, kenapa ia tidak pernah menceritakannya pada Melinda. Namun Ipank sangat jengkel dengan Melinda yang sangat ingin tahu itu. Ipank pun marah dan meninggalkan Melinda begitu saja. Ipank memang sedikit berubah pada Melinda, saat Melinda mencoba mendatangi Ipank kerumah pasti ia sedang tidak ada. Hubungan mereka pun akhir-akhir ini jadi semakin rumit. Mereka selalu saja bertengkar Cuma karena masalah yang sepele.
            Saat hendak keluar rumah, Melinda melihat mobil Ipank dan ia pun mengikutinya. Melinda curiga dengan Ipank, ia berkata kalau mobilnya sedang masuk bengkel tapi mengapa sekarang malah ia bawa pergi. Dan ternyata mobil Ipank berhenti disebuah café romantis, turunlah Ipank dengan seorang wanita cantik yang tentu bukan Melinda. Sontak Melinda langsung menemui mereka yang duduk dimeja nomor 12 dan memesan jus jeruk kemudian mendaratlah jus segar itu dimuka Ipank. Melinda menyiramkan jus itu tanpa ancang-ancang, Ipank pun sangat terkejut mengapa Melinda bisa ada di café itu juga. Dengan muka merah padam Ipank pun mengelap mukanya dan langsung menjelaskan apa yang sudah terjadi, namun Melinda memberikan bonus tamparan yang renyah dipipi Ipank dan ia langsung pergi dari café itu. Malam itu ia tidak bisa berkata-kata, malu bukan main ia pada orang-orang dicafe itu terutama pada wanita yang ia ajak kencan. Melinda sangat kecewa, ia sangat sakit hati dengan Ipank dan saat itu juga Melinda telah membenci Ipank.

            Ipunk kembali pulang ke Jakarta, namun kali ini bukan untuk berlibur. Ia sedang ada uji coba praktek di pabrik obat ternama di Jakarta selama satu bulan. Ya karena memang Ipunk mengambil fakultas kefarmasian di kampusnya. Namun perjalanan menuju rumahnya terhambat karena ia melihat seorang wanita sedang membetulkan mobilnya yang mogok dipinggir jalan. Ya walaupun ia bukan ahlinya mesin, tapi sedikit-sedikit ia tahulah bagaimana caranya menjalankan mobil yang mogok. Ternyata eh ternyata wanita itu adalah Melinda. Ia kaget saat Ipunk menawarkan jasanya pada Melinda. ia mengira kalau Ipunk adalah Ipank. Setelah berhasil membetulkan mobil Melinda yang  mogok, Melinda pun berterima kasih pada Ipunk dan mengajak Ipunk makan disebuah Restauran sederhana dipersimpangan jalan. Melinda menanyakan tentang siapakah Ipunk sebenarnya dan apakah ia mengenal Ipank. ipunk pun menjawab semua pertanyaan Melinda, hingga Melinda merasa puas lalu mereka pun bertukar nomor Hp. Melinda sangat heran mengapa Ipunk sangat jauh berbeda dengan Ipank? namun Melinda tertarik dengan Ipunk yang asik diajak ngobrol, ya walaupun cupu abis sob!

            Ipank mencoba mendekati Melinda kembali, namun sayangnya Melinda sudah tidak mau mengenal Ipank lagi. Ia sudah terlalu sakit karena ulah Ipank sendiri. Akhir-akhir ini Melinda memang sedang dekat-dekatnya dengan Ipunk. Namun Ipank sama sekali tidak mengetahui kedekatan mereka. Melinda ingin sekali datang kerumah Ipunk untuk berbincang-bincang lagi dengannya. Melinda tertarik dengan Ipunk yang selalu mengajarkannya pelajaran yang baru Melinda ketahui, seperti tentang berbagai macam cara kerja obat. Maklumlah, Apoteker memang begitu. Ipunk selalu saja menolak keinginan Melinda. bagaimana tidak, Ipank dan Ipunk kan satu rumah kalau Melinda datang kerumah untuk menemui Ipunk, apa yang akan dikatakan Ipank? ia benar-benar tidak mau mengecewakan saudara kembarnya itu. Melinda yang bersikeras ingin datang kerumah Ipunk akhirnya terwujud juga. Malam itu tanpa persetujuan dari Ipunk Melinda datang menemuinya saat Ipunk sedang belajar. Namun bukan ia yang pertama menemui Melinda, melainkan Ipank. Ipank mengira kalau Melinda datang untuk menemuinya, namun ia salah. Melinda menyuruh Ipank memanggilkan Ipunk karena ia ingin mengobrol dengannya. Ipank sangat terkejut, darimana mereka bisa kenal. Melinda pun menjelaskan semuanya pada Ipank, Ipank sangat tidak terima akan hal itu ia merasa kalau Melinda sangat tidak pantas dekat dengan Ipunk yang cupu itu. Namun Melinda samasekali tidak menghiraukan Ipank. baginya Ipunk jauh lebih baik daripada Ipank karena ia selalu bisa membuat Melinda tidak Bad Mood.

            Ipank sangat marah pada Ipunk sampai-sampai mengusir Ipunk dari rumahnya. Ipunk pun tidak bisa berbuat apa-apa, ia memang bersalah. Akhirnya dengan berat hati ia harus pergi dari rumahnya itu. Kedua orang tua Ipank sangat kecewa dan marah terhadapnya, mereka tak habis pikir mengapa Ipank setega itu terhadap saudara kembarnya sendiri. Ipank pun kembali marah dan mengeluarkan semua unek-unek yang ada dalam hatinya selama ini.
            “Mama sama papa enggak pernah ngerasain apa yang aku rasain selama ini. Cuma anak cupu itu yang selalu kalian banggain. Apa kalian enggak pernah mikir kalo dia itu selalu saja merebut yang seharusnya jadi milik aku. Dan kalian bisa lihat sendiri kan sekarang? Jadi jangan salahkan aku kalo aku berani macem-mecem sama dia!” celetuk Ipank dengan penuh emosi.

            Melinda tidak pernah mengetahui kalau Ipunk sudah tidak tinggal dirumah lagi selama tiga hari ini. Dan saat ia ingin menemui Ipunk, Ipunk menolaknya. Ia ingin menjauhi Melinda daripada ia membuat sakit hati saudaranya sendiri. Disuatu siang saat Ipank bolos kuliah dan ia hendak pergi menuju café, seperti roket yang melaju sangat kencang sekali, ia mengendarai motornya sampai ia pun hilang kendali dan menabrak sebuah Bus dari arah yang berlawanan. Ipank pun kritis karena kehilangan banyak darah. Orang tuanya sangat prihatin dengan keadaannya yang sekarang, dan ia pun memberitahu Ipunk atas kejadian ini. Ipank sangat membutuhkan banyak darah, dengan siap Ipunk rela mendonorkan darahnya untuk Ipank.

            Setelah dua hari akhirnya Ipank sadar juga, orangtua nya sangat bahagia. Mereka menyuruh Ipank untuk berterima kasih pada Ipunk yang sudah mendonorkan darahnya namun Ipank menolaknya. Bahkan ia berkata kalau ia tidak pernah mau ada darah Ipunk mengalir dalam tubuhnya, lebih baik dikembalikan saja darahnya, katanya. Ipank memang benar-benar dendam pada Ipunk semenjak kejadian itu. Hingga pada suatu sore Ipunk berniat menjenguk saudaranya, namun belum juga mengucapkan salam, Ipank sudah mengusir Ipunk mentah-mentah. Bagaimana tak hancur hatinya?.
Entah apa yang ada dipikiran Ipank, tiba-tiba ia menyuruh Ipunk datang padanya. Dengan senang hati Ipunk pun segera datang. Ternyata Ipank menginginkan sesuatu dari Ipunk.

            “Lo mau gue maafin enggak?” Tanya Ipank singkat.
            “Jelas mau banget”
            “kalo gitu lo harus nurutin satu kemauan gue.”
            “apa itu?”
            “gue mau kita tukeran. Lo jadi gue dan gue jadi lo.”
            “hah memangnya kenapa?”
            “Udah lo enggak usah banyakan bacot. Kalo lo enggak mau, mendingan gue mati ajah sekarang!”
            “iiya gue mau. Tapi jangan lama-lama nanti gimana dengan kuliah gue?.”
            “Gue cuma minta seminggu doang kok. Udah sana lo pergi!”
            Terpaksa Ipunk menuruti kemauan Ipank yang aneh itu, ia tidak mau kehilangan Ipank.

Akhirnya pertukaran pun dimulai. Hari pertama Ipunk masuk UI, berdandan persis seperti Ipank begitu juga dengan Ipank sebaliknya. Walaupun yang mereka lakukan ini gila, tapi sedikit berhasil juga. Ipunk heran mengapa saat ia berpapasan dengan Melinda, seperti orang yang tidak kenal saja. Ia lupa kalo sekarang ini ia sedang menjadi Ipank yang angkuh. Ipank pun sama, ia benar-benar tidak betah dan tidak mengerti apa-apa dengan materi yang diberikan dosen tentang kefarmasian. Ia juga tidak betah berdandan culun menggunakan kacamata hitam tebal dengan rambut lepek dibelah dua, baru sehari saja ia sudah muak. Kemana-mana mesti bawa buku, halah! Namun dibalik semua itu ia bisa dekat lagi Melinda, itulah yang sangat ia inginkan dari pertukaran ini.

            Ternyata belum sampe seminggu Ipank memutuskan untuk menyudahi saja pertukaran gila itu karena ia benar-benar bosan dengan gaya hidup Ipunk yang cupu. Ia dekat dengan Melinda pun tetap tidak bisa dinikmati, karena sangat  berbeda dengan ia saat dulu ia masih dekat dengan Melinda.
            “Mendingan kita udahan aja deh. Gue muak jadi lo!” kata Ipank.
            “Gue juga kepikiran terus sama materi kuliah gue.”
            “halah bodo amat! Gue nyesel udah ngelakuin hal sebodoh ini. Gue pikir kalo gue jadi lo gue bakalan bisa dapetin apa yang gue mau. Tapi ternyata enggak!”
            “Emangnya lo mau apa dari gue?” Tanya Ipunk.
            “lo masih nanya? Apa lo enggak nyadar selama ini lo selalu ngerebut kebahagiaan gue. Lo selalu dipuji-puji sama mama dan papa, lo selalu bisa bikin mereka selalu nurutin kemauan lo. Enggak kaya gue!”
            “Kalo lo ngomong kaya gitu lo salah pank, gue kaya gini karena kerja keras gue sendiri. Dan bikin mama papa bangga itu adalah salah satu cita-cita gue. Dan emangnya apa yang gue punya selama ini? Gue enggak punya mobil enggak kaya lo, gue juga belum pernah keliling dunia enggak kaya lo”.
            “itu sih lo nya ajah yang bego enggak pernah minta sama mereka! Satu lagi yang bikin gue enggak habis pikir sama lo. Tega banget lo ngerebut Melinda dari gue. Udah lo kasih mantra apa dia sampe mau sama lo dan  ninggalin gue gitu ajah hah?”
            “Mendingan lo Tanya sama Melinda. gue enggak pengen nyakitin hati saudara kembar gue sendiri. Kalo lo pengen dapetin semua yang lo mau, lo harus berubah dulu. Gue siap bantu lo berubah.” Tegas Ipunk.
            Setelah mereka berdebat, besoknya mereka kembali seperti semula. Ipank Nampak murung dikampusnya, tidak seperti biasanya yang selalu saja mencari gara-gara dengan temannya sendiri. Rupanya ia kepikiran dengan omongannya Ipunk. Akhirnya dia pun menemui Ipunk di Bandung, Ia berminat untuk berubah. Ipunk pun sangat gembira mendengarnya. Ipunk mulai berusaha merubah sikap Ipank yang nakal, ia juga membuat Ipank jadi anak yang rajin dikampusnya. Namun sungguh butuh perjuangan yang keras untuk dapat merubah pribadi Ipank menjadi lebih baik. Ipank mulai tidak betah, ia hampir meyerah namun dengan sabar Ipunk terus memotivasinya hingga akhirnya Ipank pun dapat berubah.
             Ipank mulai tersentuh hatinya, sekarang ia sudah menjadi pribadi yang baik justru karena orang yang sangat ia benci. Ternyata menjadi orang yang baik tidaklah mudah, ia juga bisa merasakan balasan kebaikan dari orang lain tidak seperti dulu. Ipank mulai memikirkan bagaimana caranya ia berterima kasih pada Ipunk, Ia juga mecoba mengikhlaskan Melinda untuk Ipunk karena mungkin ia belum bisa berjodoh dengan Melinda. akhirnya ia menemui Melinda, tapi bukan untuk mengajaknya kencan melainkan untuk mengajaknya melaksanakan suatu rencana. Ia pun menceritakan semuanya pada Melinda, termasuk tentang dirinya yang kini telah berubah. Melinda senang mendengarnya dan dia pun menyetujui ajakan rencana Ipank.
            Rencana pertama dimulai, Melinda mengajak Ipunk kesebuah salon, namun bukan Melinda yang akan menyalon melainkan Ipunk. Melinda akan merubah style Ipunk menjadi keren dan tidak culun lagi, namun sangat sulit membujuk Ipunk. Ia tidak mau style nya dirubah. Tapi akhirnya Melinda berhasil membujuk Ipunk, ia pun berubah menjadi Cool sekarang. Melinda sangat terpana melihat Ipunk yang sekarang, bahkan ia terlihat lebih tampan dari Ipank. masuk ke rencana yang kedua, Melinda dan Ipunk kencan disebuah café romantis.  Setelah setengah jam mereka berbincang-bincang, datanglah Ipank mengahampiri mereka. Jelas Ipunk sangat terkejut, ia mengira kalau Ipank akan memarahinya karena ia telah berani-berani nya kencan dengan Melinda. Ipunk pun hendak menjelaskan semuanya, namun Ipank langsung mencegahnya.

            “Gue bisa jelasin ke lo Pank, ini enggak seperti yang lo liat.” Ipunk berusaha menjelaskan.
“Sudahlah, kalian tidak usah saling menutupi perasaan masing-masing, gue tahu kalo kalian sebenernya saling cinta tapi semua itu terhalang karena kehadiran gue.” Jelas Ipank.
Ipunk dan Melinda saling melirik. “Maksud lo ngomong gitu apa Pank? Gue enggak ngerti.”
“Iya Pank gue juga.” Sambung Melinda.
“Ipunk, gue dateng kesini mau berterima kasih sama lo, karena lo sekarang gue bisa jadi seperti ini. Mama papa bangga ngeliat gue berubah, dan gue seneng, baru kali ini gue ngebanggain mereka. Maafin gue juga kalo selama ini gue kejam sama lo, dulu gue belum ngerti gunanya punya saudara kembar tuh apa.” Jelas Ipank santai.
“Gue seneng kalo lo seneng Pank. Gue enggak pernah nilai lo kejam, jadi lo enggak perlu minta maaf ke gue. Udah tugas gue selalu ngebantuin lo Pank.” Jawab Ipunk haru.
“Melinda, gue ikhlas kalo sekarang lo pacaran sama Ipunk. Dia juah lebih baik dari gue. Plis gue mohon kalian jangan kecewain gue. Ini permintaan terakhir gue, gue ingin lihat kalian bahagia, jadi satukanlah cinta kalian.”
“Pank, gue bener-bener enggak nyangka lo bisa ngelakuin ini ke kita. Jadi sebenernya rencana kita tuh tujuannya untuk ini? Tanya Melinda.
“Iya Mel, pokoknya gue bakalan sedih banget kalo kalian enggak nurutin permintaan gue. Atau gue bakalan nyiramin jus jeruk ini ke muka gue sendiri biar gue enggak malu.” Paksa Ipank sembari memegang jus yang ada diatas meja.
“Eeeh jangan!” serempak Ipunk dan Melinda mencegahnya.
Ipank pun tertawa. “Kalian tuh memang bejodoh ya.”

Mereka bertiga pun akhirnya tertawa bahagia. Ipank dan Ipunk yang dulunya tidak pernah akur itu sekarang menjadi benar-benar dekat, Melinda dan Ipunk pun menjadi sepasang kekasih ya walaupun Ipunk tidak pernah pacaran sebelumnya tapi sekarang ia sudah berbeda. Ipunk sudah berbandan keren tak kalah kerennya dengan penyanyi barat Justin Bieber.



                                                SELESAI ~


Karya    : Ulqi 




0 comments:

Post a Comment