Chika adalah seorang mahasiswi berusia 19
tahun di Universitas Indonesia Jakarta. Dia sangat tersohor karena
kecantikannya, ya walaupun sedikit angkuh tapi tak menjadi penghalang bagi para
cowo-cowo kece untuk mendapatkan cintanya.
Indra Pratama mahasiswa satu fakultas dengan chika, ia termasuk tipe cowo setia
dan rela berkorban demi orang yang dicintainya. Ya, chika lah orang yang sangat
dicintainya dengan segala ketulusan dalam hatinya. Sudah berbulan-bulan mereka
selalu bersama-sama, merajut cinta kasih bersama hingga pada suatu hari,
pasangan yang cukup serasi tapi beda derajat ini ditimpa masalah dalam
hubungannya dikarenakan Chika yang anak pengusaha kaya dan terkenal sementara
Indra hanya anak dari seorang PNS selalu menjadi bahan pembeda saat mereka
bertengkar. Chika selalu membanggakan kecantikan dan kekayaan kedua orang tua
nya tetapi Indra sangat tidak menyukai kesombongan Chika itu, Chika pun
menganggap Indra sebagai cowo rendahan karena tidak ada yang bisa dia
banggakan, tidak seperti Chika.
Singkat cerita, Chika yang sudah terlalu bosan dengan hubungannya dengan Indra
yang selalu bertengkar itu akhirnya Chika menjauhi Indra dan mulai mendekati
cowo lain. Dia sudah muak dengan cowonya yang selalu tidak bisa sepadan dengan
dia, dia tidak mau dipermalukan didepan teman-temannya karena mempunyai pacar
yang tidak sederajat. Pada awalnya Chika memang tidak mempermasalahkan tentang
derajat Indra, namun seiring berjalannya waktu dia pun berpikir kalo dia punya
wajah secantik itu jangankan Indra, cowo manapun seganteng dan sekaya apapun
pasti bisa ia dapatkan dengan mudah.
Seminggu berlalu, Indra sangat merindukan Chika. Ia sudah tidak bisa dihubungi
lagi bahkan ketika Indra mencoba untuk menemui Chika dirumahnya, tak ada
seorangpun yang membukakan pintunya. Akhirnya Indra bertemu dengan Chika
dikampus saat jam istirahat, dan Indrapun berusaha menanyakan kenapa ia bisa
menghilang darinya begitu saja. Chika pun tanpa basa-basi langsung menjelaskan
alasan mengapa ia meninggalkan Indra. Ya, sekali lagi karena Indra dan Chika
tidak sederajat !
Remuklah hati dan perasaan Indra saat itu, rasanya ia sudah tidak mempunyai
harapan lagi pada Chika. Namun Indra bukanlah cowo yang gampang putus asa, dia
tetap berusaha medekati Chika, membujuk ia agar mau kembali padanya. Namun
sayang di sayang, sekarang Chika sudah berbeda dia seperti sudah tidak mengenal
Indra lagi, Chika sekarang sudah bahagia bersama pacar barunya yang tentu jauh
lebih kaya dan sederajat dengannya. Berulang kali Indra mendekati Chika dan
tanpa rasa bosan Chika pun tetap menolaknya mentah-mentah. Orang yang ia
sayangi dan cintai dulu sekarang sudah bagaikan sampah dimatanya sendiri, ia
sudah begitu menyia-nyiakan pria yang sangat tulus mencintainya yang selalu
memberikan ia semangat dan motivasi tanpa rasa bosan.
Pada suatu hari disaat Indra sedang berjalan menuju rumahnya, tiba-tiba
datanglah seorang pemuda tampan menghajarnya tanpa ampun. Indra pun heran
siapakah gerangan pria itu? Dan ternyata ia adalah Rico pacarnya Chika. Rico
mengancam Indra untuk berhenti mendekati Chika, ia berjanji jika Indra masih
berusaha mendekati Chika maka hidupnya akan hancur dibuatnya. Rupanya pemuda
itu benar-benar serius dengan omongannya, dan mulai saat itu Indra berjanji
pada dirinya sendri bahwa dia akan melakukan apapun untuk siapapun yang telah
menyakiti hatinya. Datanglah Indra pada seorang dukun terkenal, ia meminta agar
Chika tidak pernah merasa bahagia berhubungan dengan cowo manapun agar ia bisa merasakan
bagaimana sakit perasaannya ketika ia diinjak-injak oleh orang yang sangat ia
cintai. Dan berhasil lah Indra, dukun itu menyanggupi dengan enteng apa yang ia
inginkan.
Benar saja, Chika dan Rico kini sedang ditimpa masalah besar yang membuat
guncang hubungannya hingga mereka putus seketika. Chika sangat sedih ia begitu
menyayangi Rico sepenuh hatinya, namun apa daya kini Rico telah pergi bersama
cewe lain dihadapan mata Chika. Teman-teman Chika yang prihatin dengannya
mencoba menasehati Chika agar ia bisa Move-On dan mencari cowo lain supaya dia
bisa dengan mudah melupakan Rico. Namun ternyata sangat tidak semudah yang
Chika bayangkan, setiap kali ia menjalin hubungan pasti dia selalu tersakiti.
Dia diselingkuhi, dihianati, tidak dianggap, dan sebagainya lah ! Chika yang
memiliki paras cantik ini sekarang menjadi lemah, dia tidak seperti dulu yang
dengan gampang mendapatkan dan mempermainkan cowo dia yang mau. Berkali-kali
Chika mencoba untuk menjalin hubungan dengan seseorang namun tetap saja dia
selalu tersakiti.
Setelah berpikir keras Chika mencoba mengutarakan suatu rencana yang ada
dipikirannya pada teman-temannya. Namun teman-temannya menertawakan rencana
Chika yang menurut mereka sangat kuno. Chika berpikir untuk mendatangi seorang
dukun dan menanyakan mengapa ia bisa menjadi seperti ini, teman-teman Chika
menyangkal rencana itu, dijaman yang serba modern seperti sekarang ini apa
masih bisa dipercaya hasil dari kerja seorang dukun, pikir mereka. Tapi Chika
tetap pada pendiriannya, keesokan harinya Chika mendatangi seorang dukun dan
meminta agar dia bisa kembali seperti semula, yakni bisa menjalin hubungan
tanpa merasa tersakiti lagi seperti sekarang.
“Saya adalah seorang dukun yang handal, jadi kamu tidak perlu khawatir apapun
yang kamu inginkan mbah akan berusaha mewujudkannya” ujar sang dukun.
“Lalu mbah, apa jalan keluar dari masalah yang saya ceritakan tadi? Apa yang
harus saya lakukan agar saya tidak sial lagi setiap kali berpacaran?” Tanya
Chika.
“Tenang saja. Mbah ingin tau siapa nama pacar pertama kamu?”
“Emm Indra mbah, Indra Pratama” Jawab Chika.
“Apa dia mencintaimu dengan tulus? Lalu mengapa kalian putus?”
“Iiiya mbah dia sangat tulus mencintai saya, dan kita putus karena saya sudah
bosan dengan dia. Dia terlalu sederhana buat saya mbah. Memangnya kenapa mbah
menanyakan Indra seperti itu? Apa ada hubungannya dengan dia mbah?” kata Chika
gugup.
“Oh tidak tidak, mbah Cuma ingin tahu saja. Baiklah Chika, kalo kamu memang
benar ingin seperti dulu lagi, mbah sarankan kamu untuk mencari pria yang
bernama Indra untuk kamu jadikan pacar. Sampai kamu menemukan Indra ke-6. Indra
yang pertama sudah berpisah dengan kamu, jadi sekarang kamu tinggal mencari
Indra yang kedua, tiga dan sampai yang ke enam itu. Mbah jamin setelah kamu
menemukan Indra sampai ke Indra yang ke-6 itu, kamu tidak akan sial lagi
seperti sekarang. Dengan catatan apapun dan bagaimanapun dia kamu harus tetap
tulus mencintainya dengan sepenuh hatimu”. Jelas mbah dukun.
Lalu pulanglah Chika dengan perasaan bingung
campur senang karena ia telah menemukan jalan keluar dari masalahnya itu. Tapi
ia sangat heran, kenapa mesti Indra? Apa ini pembalasan Indra pada Chika yang
sudah menyakiti perasaannya. Namun Chika tak peduli dengan apapun itu yang
penting sekarang dia sudah bisa menemukan jalan keluarnya dan ia tak sabar
untuk segera mencobanya besok.
Ia menceritakan semuanya pada teman-temannya dikampus dengan harapan mereka mau
membantu Chika mencarikan cowo yang bernama Indra untuk ia jadikan pacar. Tentu
sangat tidak mudah mencari cowo yang bernama Indra yang sesuai dengan kriteria
yang Chika harapkan, namun ia tak mau menyerah begitu saja, hingga pada
akhirnya ia dapat menemukan cowo yang bernama Indra, yah tepatnya Indra
Prasetyo. Indra yang kedua ini berasal dari keluarga kaya, ia adalah anak dari
seorang Direktur dari perusahaan ternama di Jakarta. Mereka pun berkenalan dan
mulai timbul rasa saling suka. Dua minggu berlalu, Chika dan Indra yang kedua
ini kini telah menjalin hubungan. Mereka telah menjadi sepasang kekasih yang
bahagia. Namun disuatu malam saat Chika hendak mendatangi rumah Indra untuk
mengajaknya makan malam bersama, Chika sangat shock melihat Indra sedang
bermesraan dengan cewe lain didalam rumahnya. Chika sangat kecewa, rupanya
diam-diam Indra telah menghianati Chika. Selama ini Indra memang dikenal
sebagai cowo playboy yang mempunyai banyak sekali cewe simpanan. Indra mencoba
untuk menjelaskan semua itu pada Chika, namun Chika bersi keras untuk tidak mau
mendengarkan apapun lagi dari Indra.
Malam itu adalah malam yang sangat menyakitkan buat Chika, disaat dia telah
benar menyayangi orang yang baru dia kenal dengan susah payah tapi sekarang dia
malah dihianati. Keesokan harinya dikampus, ia menceritakan apa yang telah
terjadi antara ia dengan Indra tadi malam pada teman-temannya. Teman-teman
Chika pun sangat menyayangkan akan hal tersebut dan mereka mencoba meyakinkan
Chika bahwa masih banyak Indra-Indra lain diluar sana. Dengan penuh penyesalan
Chika pun berusaha melupakan Indra kedua itu, membuang begitu saja rasa
sayangnya yang tulus dan dalam itu. Akhirnya Chika berusaha mencari kembali
cowo yang bernama Indra. Setelah hampir sebulan lamanya Chika belum juga
menemukan Indra yang ketiga itu. Ia coba mencari melalui berbagai situs di
internet seperti Facebook, Twitter, WeChat dan sebagainya dengan harapan ia
bisa segera menemukan cowo yang bernama Indra.
Sore itu disebuah Café, Santi teman dekat Chika datang membawa kabar baik
untuknya. Santi ingin mengenalkan teman Chat nya yang bernama Indra kepada
Chika. Dengan perasaan yang teramat senang, Chika langsung saja memulai Chatnya
dengan Indra yang ketiga itu. Hingga singkat cerita, Chika dan cowo yang
bernama Indra Prayoga itu bertemu disebuah Rumah Makan didekat rumah Chika.
Saking asiknya mengobrol, mereka sampai lupa waktu. Chika sangat senang sekali
berkenalan dengan Indra ketiga ini walaupun dia hanya anak seorang Guru, namun
Indra yang ketiga ini rupanya telah mencuri hati Chika dengan cepat. Tanpa
banyak keraguan, dua hari setelah mereka berjumpa Chika mengutarakan isi
hatinya pada Indra yang ketiga ini. Hingga telah delapan minggu lamanya mereka
berpacaran.
Cowo tampan berbadan kekar ini berjanji hendak menjemput Chika dikampus, namun
entah apa yang terjadi ia tak kunjung datang sampai Chika telah menunggunya
selama dua jam. Akhirnya Chika pun nekat pulang sendirian kerumah, ditengah
jalan ia melihat ada kerumunan polisi didepan
sebuah rumah kecil. Ia pikir itu hanyalah
kecelakaan biasa. Namun tebakannya meleset setelah ia melihat ada Indra
diantara kerumunan itu dan Chika pun langsung datang melihatnya. Sungguh tidak
sangka-sangka Indra yang berbadan kekar itu ternyata adalah seorang homosexual
! dan kerumunan itu bukanlah kecelakaan, melainkan kerumunan penggerebekan yang
dilakukan polisi ditempat para guy itu berhubungan.
Malu, marah, kesal bukan main Chika saat itu. Indra yang begitu tampan ternyata
adalah seorang Homosexual. Tapi kenapa ia bisa jatuh cinta dengan Chika? Ia pun
langsung menemui Santi dan menceritakan semuanya, santi pun sangat tidak
menyangka dengan semua ini. Seorang Indra ternyata Homosexual? Malu lah Santi
yang sudah mengenalkan Chika dengan cowo guy itu. Namun Chika samasekali tidak
mempermasalahkannya. Ia hanya heran saja mengapa homosexual bisa juga menyukai
wanita, pikirnya. Tapi Santi menyarankan untuk tidak terlalu menghiraukan hal
itu dan Chika pun kembali menyesali perasaannya. Terulang kembali rasa sakitnya
itu.
Indra yang ketiga itu rupanya telah memberikan Chika pelajaran untuk jangan
sembarangan memilih cowo. Hingga ia pun sekarang lebih was-was dalam berjuang
mencari Indra yang keempat. Kali ini ia berjumpa dengan Indra Siswono cowo
keturunan Jawa yang lahir dikota Jogjakarta. Tampangnya sangat pas-pasan
dengan kulit hampir hitam, tinggi kurus dan katrok. Ah parah !
Asal Indra saja yang penting dia cowo tulen
pikirnya, Chika pun mendatangi kediaman Indra dan ia dikenalkan denga kedua
orang tua Indra. Apa tidak terlalu jauh pikir Chika? Baru saja bertemu kok
langsung dikenalkan saja. Dikampus, Chika ditertawakan oleh teman-temannya
karena dia mau saja pacaran sama orang katrok kaya Indra Siswono itu. Namun ia
juga terlanjur berjanji kalau ia sudah menemukan Indra, apapun dan bagaimanapun
ia harus tetap mencintainya dengan tulus. Chika bingung dengan semua ini,
apakah ia harus melanjutkan hubungannya dengan Indra atau cukup sampai disini
saja? Karena Chika sudah terlalu malu dengan teman-temannya. Setiap kali Chika
mengajak Indra nge-date bareng, ada saja hal yang membuat Chika jadi ilang
feeling dibuatnya. Tapi lagi-lagi ia ingat akan janjinya dulu. Tetap tulus
mencintai apapun bagaimanapun Indra !
Tiga minggu berlalu begitu lama bagi Chika, ia sudah tidak tahan lagi dengan
sikap katrok nya Indra. Ia ingin putus saja dengan Indra tapi apa alasannya?
Malam itu Indra menelpon Chika, ia ingin bertemu
dengan Chika di Rumah Makan milik Pakde nya. Sebenarnya Chika sangat malas
menemuinya, namun janji tetap janji ! Chika pun menemui Indra jam delapan
malam, alangkah kagetnya Chika saat ia melihat Indra sedang duduk berdempetan
dengan wanita lain. Indra pun menjelaskan mengapa ia ingin bertemu dengan Chika
dan mengapa juga ia membawa wanita asing itu. Ternyata Indra ingin mengenalkan
calon tunangannya pada Chika, Indra ingin menyudahi hubungnnya dengan Chika.
Indra tahu kalau selama ini Chika tidaklah tulus mencintai Indra. Senang bukan
main Chika malam itu, ia tidak perlu memikirkan cara untuk memutuskan Indra dan
berarti ia tidak perlu lagi berhubungan dengan si katrok Indra itu.
“Dua langkah lagi menuju kebahagiaan.” Kata Chika dalam buku Diary nya.
Chika kembali memulai aksinya mencari Indra yang
kelima. Dia baru ingat kalau dia punya teman lama yang bernama Indra. Yah Indra
syahputra ! ia adalah teman Chika sewaktu SD. Chika pun berusaha mencari tahu
alamat Indra yang kelima ini, dan akhirnya melalui situs Facebook Chika
pun berhasil menemukan alamat Indra. Chika pun
memulai Chat nya dengan Indra dan merekapun memutuskan untuk bertemu disebuah
taman kota jam tujuh malam. Setelah lama berbincang-bincang, bernostalgia
tentang masa merah putihnya dulu, mereka pun tak sadar kalau jam sudah
menunjukkan pukul 23.30 WIB. Indra pun mengantarkan Chika pulang kerumah.
Seminggu sudah masa PDKT nya dengan dengan Indra kelima itu akhirnya jatuh juga
mereka kedalam jurang cinta. Chika berharap semoga Indra yang kelima ini bisa
menjadi Indra yang ke enam juga karena rasanya Chika sudah terlalu mencintai
cowo manis berkulit putih ini.
Waktu yang begitu cepat untuk pasangan kekasih yang penuh cinta ini. 5 minggu
sudah mereka menjalin hubungan. Chika mulai menemukan keganjilan-keganjilan
pada diri Indra. Lewat Facebook, Chika melihat album foto Indra, dia
heran mengapa banyak sekali foto-foto bayi laki-laki yang mirip dengan Indra?
Padahal ia sangat tahu kalau Indra adalah anak terakhir dari dua bersaudara.
Chika berusaha menanyakan siapa bayi itu pada Indra, namaun Indra selalu saja
marah jika Chika menanyakan hal itu. Akhirnya Chika memutuskan untuk mencari
tahu sendiri, ia mendatangi rumah Indra dan menanyakan pada tetangga tentang
bagaimana Indra dirumah. Shock berat Chika ketika ia tahu kalau ternyata bayi
yang ada dalam fotonya itu adalah anaknya sendiri dengan wanita lain. Ia
menikah muda karena si wanita itu hamil diluar nikah. Langsung saja Chika
menemui Indra dirumahnya dan menamparnya didepan istri dan anaknya lalu Chika
pergi meninggalkan Indra begitu saja dengan tangis yang tak kunjung hentinya
sampai dirumah. Chika kembali menyesali perasaannya itu, kenapa bisa ia
menjalin hubungan dengan orang yang sudah mempunyai anak dan istri?.
Chika hampir putus asa dengan semua perjuangannya ynag selalu berujung sakit
itu. Ia berniat tak mau lagi meneruskan mencari Indra yang ke enam. Biarlah ia
sial terus, mungkin sudah takdirnya. Namun teman-teman Chika kembali
menasehatinya untuk jangan putus asa begitu saja, tinggal selangkah lagi
perjuangannya. Akhirnya berkat bujukan temannya, Chika pun melanjutkan
pencariannya menemukan Indra yang ke enam. Chika memutuskan untuk pergi ke
Bandung, ia ingin mennangkan pikirannya sejenak.
Tak disangka saat Chika sedang berjalan dikebun teh, ia bertemu dengan pemuda
tampan sederhana sedang memetik teh. Pemuda tampan itupun heran melihat Chika
yang daritadi melihatnya dengan penuh kekaguman. Setelah Chika memberanaikan
diri bertanya-tanya dan berbincang-bincang dengan pemuda itu, akhirnya Chika
pun diajak pemuda itu kerumahnya yang sangat sederhana. Disana Chika dikenalkan
dengan kedua orang tua pemuda itu, Chika pun sangat terkejut ketika ia
menyadari bahwa nama pemuda itu adalah Indra Lesmana. Indra sagat baik dengan
Chika, ia begitu menghormati Chika. Sampai Chika tak ingin lagi pulang ke
Jakarta. Seminggu Chika bersama Indra disana, ia jadi semakin dekat sekarang.
Kemana-mana mereka selalu berdua dan Chika menyadari kalau sebenarnya dia
menyukai Indra, begitupun sebaliknya. Sekarang Chika jadi sering berkunjung ke
Bandung, rasanya ia lebih betah di Bandung daripada di Jakarta. Chika
memutuskan untuk mengenalkan Indra pada orangtua nya, namun orangtua Indra
tidak menyetujuinya. Mereka sadar, orang miskin seperti mereka tidak mungkin
bisa berjodoh dengan orang kaya seperti Chika.
Indra memang terlahir dari keluarga miskin, kedua
orangtua nya hanya buruh petik teh. Mulai saat itu, orangtua Indra melarang
Indra untuk dekat lagi dengan Chika. Chika sangat sedih, ia begitu mencintai
Indra. Mana mungkin Indra melanggar perintah orangtua nya, ia adalah anak yang
sangat penurut. Berkali-kali Chika mendatangi Indra, namun orangtua Indra tetap
tidak mau anaknya dekat dengan Chika. Hingga Chika mendengar berita yang sangat
menyayat hatinya, bahwa Indr akan bertunangan minggu depan dengan gadis cantik
bernama euis yang tentunya sederajat dengan Indra.patah hati Chika mengetahui
semua itu, ia benar-benar putus asa. Saat ia telah menemukan Indra yang ke enam
tapi sayang dia bukanlah kebahagiaan yang Chika cari selama ini. Ia berjanji
tidak akan datang lagi ke Bandung untuk menemui Indra. Namaun tiba-tiba Euis si
gadis cantik calon tunangan Indra menemui Chika.
“teh Chika mau kemana?” Tanya Euis.
“Eh Euis, aku mau pulang ke Jakarta is.”
“Teteh engga mau ketemu lagi sama akang Indra?” Tanya Euis lagi.
“Ah buat apa is, lagian aku engga enakan sama kamu. Kamu kan calon tunangannya
Indra.”
“Sebenernya Euis teh kesini mau ngomong sesuatu sama teteh.”
“Ngomongin apa? Kamu mau nyuruh aku buat dateng ke acara tunanganmu minggu
depan? Tenang saja aku pasti dateng kok buat kamu is”
“Bukan atuh teh, justru Euis teh mau bilang ke teh Chika kalo Euis engga mau
tunangan sama kang Indra. Tapi jangan bilang siapa-siapa yah?”.
“Lho kenapa? Bukannya kalian saling mencintai?” Chika heran.
“Bukan kita tapi Euis teh. Semenjak kang Indra kenal sama teteh, Euis lihat ada
yang beda dari kang Indra. Apalagi semenjak kang Indra jauh sama teh Chika.”
“Kamu ini ngomong apa sih? Engga usah macam-macam ah, kalo kamu sayang sama
kang Indra, kamu engga boleh mengecewakan dia.”
“tapi semenjak kang Indra jauh sama teteh kang Indra teh jadi sering murung
atuh. Teteh engga tau ya kalo kang Indra tuh sering mikirin teh Chika.”
“Euis maafin aku yah.”
“Kita ini korban perjodohan. Dulu Euis engga sayang sama kang Indra tapi Euis
terus mencobanya sampai Euis bisa, tapi kang Indra engga pernah sayang sama
Euis. Euis bisa lihat semua itu dari matanya kang Indra. Jadi Euis mohon sama
teh Chika, tolong jagain kang Indra buat Euis. Minggu depan teteh harus dateng
kesini lagi, temuin kang Indra.” Euis pun pergi sambil menangis.
Seminggupun Berlalu..
Saat semua persiapan pertunangan telah tersedia, semua tamu undangan telah
datang terkecuali Chika. Euis sangat khawatir kalau Chika tak jadi datang. Ia
tak mau memulai acaranya jika Chika belum hadir.
Euis sangat sedih karena Chika tak juga datang,
orangtua Euis dan Indra memaksa untuk tetap memulai acaranya. Tidak ada
seorangpun yang mengetahui rencana Euis dan Chika ini, bahkan Indra sekalipun.
Setelah acara sampai dipuncaknya, tiba-tiba Chika
datang dan menghentikan semuanya. Euis sangat senang ternyata Chika datang
untuk menepati janjinya, namun alangkah terkejutnya Indra melihat Chika
berdandan tidak seperti biasanya, ia sangat cantik. Euis langsung berlari
menghampiri Chika yang berdiri di barisan paling belakang. Euis menarik Chika
dan meyerahkan cincin pertunangannya pada Chika untuk dipakaikan di jari manis
Indra. Semua tamu undangan terpana heran, terutama dengan kedua orangtua Euis
dan Indra. Mereka tak menyangka akan menjadi seperti ini, mereka bingung apa
yang telah terjadi pada Euis sehingga ia rela meyerahkan cincin tunangannya
pada Chika. Kemudian Euis menjelaskan semua yang terjadi padanya bahwa Euis
tidak bisa meneruskan pertunangannya dengan Indra karena Indra tidak pernah
menyukai Euis, tapi Indra hanya menyukai Chika. Dengan tangis dan perasaan yang
begitu patah Euis menjelaskan kalau ia ikhlas jika Chika harus bertunangan
dengan Indra. Euis pun bersujud dibawah kaki kedua orangtua nya, meminta maaf
atas semuanya. Euis hanya tidak mau ada paksaan dalam hubungannya, lalu Indra
membangunkan Euis dari sujudnya dan berterima kasih pada Euis karena ia begitu
pengertian dengan Indra. Orangtua Indra dan Euis pun tidak bisa melakukan
apa-apa, bagaimanapun juga mereka terlanjur membuka semuanya didepan para tamu
undangan.
Akhirnya pertunangan yang semula untuk Euis dan Indra sekarang berubah menjadi
pertunangan antara Chika dan Indra. Setelah pertunangannya selesai, Euis pun
membuka rahasianya yang selama ini ia tutup-tutupi dari kedua orangtua nya. Ia
menceritakan semuanya didepan Indra, Chika dan orangtuanya kalau ternyata
selama ini ia telah mencintai seorang pria sederhana yang selalu mencintainya
tanpa paksaan dan ketulusan yang teramat dalam. Namun ia takut jika orangtua
nya mengetahui tentang hubungannya dengan pria itu karena semula orangtua nya
sudah ingin menjodohkannya dengan Indra. Pria itupun rela berpisah demi
kebahagiaan Euis namun dengan satu syarat, yaitu jika sampai pada pesta
pertunangannya dengan Indra Euis masih belum bisa mencintai Indra dengan
seluruh jiwa raganya, maka ia harus menghentikan pertunangan itu dan ia harus
mencari pria itu. Tanpa basa-basi orangtua Euis pun menyuruh anaknya untuk
segera pergi ke Jakarta dan mencari pria itu, dan Euis berjanji akan segera membawanya
ke kedua orangtua nya.
Sekarang Chika dan Indra telah resmi bertunangan, orangtua Indra sudah tidak
mempermaslahkan derajat mereka lagi karena orangtua Chika pun setuju asalkan
mereka bahagia. Cinta Chika dan Indra sangat besar melebihi apapun, sampai
mereka telah merencanakan pesta pernikahannya yang akan dilaksanakan di Jakarta
bulan depan.
17 Maret 2013, pesta pernikahan yang Chika dan Indra tunggu-tunggu akhirnya
tiba juga. Mereka dan semua tamu undangan telah bersiap untuk memulai upacara
pernikahannya. Teman-teman Chika sangat bahagia karena akhirnya Chika telah
mewujudkan impiannya menemukan Indra ke-6 sebagai cinta sejatinya. Bisa dikata
kalau dunia ini memang sempit, tak pernah terlintas dibenak Chika kalau pada
pesta pernikahannya itu Indra Pratama memunculkan batang hidungnya. Namun,
ternyata ia tak datang sendirian, melainkan bersama Euis. Yah, pria yang Euis
ceritakan itu ternyata adalah Indra yang dulu pernah tersakiti karena perbuatan
Chika. Euis pun tak menyangka jika Chika dan Indra pernah mengenal sebelumnya,
namun ia tidak menceritakan kalau pernah ada cinta diantara mereka.
Sekarang Chika dan Indra telah menjadi sepasang
kekasih yang terikat janji suci dipelaminan, Chika sangat bahagia karena ia
telah menemukan Indra ke-6 yang akan membawanya kedalam suatu cinta yang abadi.
Euis dan Indra pun sekarang telah berbahagia, mereka akan segera merencanakan
pesta pertunangannya minggu depan. Cinta yang tulus tentu akan dibalas dengan
ketulusan kembali. Dan semuanya sangat adil dalam cinta.
~
SELESAI
Karya : Ulqi
Facebook : https://www.facebook.com/ulqibieber
0 comments:
Post a Comment