Monday 18 March 2013

INDRA KE-6


  Chika adalah seorang mahasiswi berusia 19 tahun di Universitas Indonesia Jakarta. Dia sangat tersohor karena kecantikannya, ya walaupun sedikit angkuh tapi tak menjadi penghalang bagi para cowo-cowo kece untuk mendapatkan cintanya.

            Indra Pratama mahasiswa satu fakultas dengan chika, ia termasuk tipe cowo setia dan rela berkorban demi orang yang dicintainya. Ya, chika lah orang yang sangat dicintainya dengan segala ketulusan dalam hatinya. Sudah berbulan-bulan mereka selalu bersama-sama, merajut cinta kasih bersama hingga pada suatu hari, pasangan yang cukup serasi tapi beda derajat ini ditimpa masalah dalam hubungannya dikarenakan Chika yang anak pengusaha kaya dan terkenal sementara Indra hanya anak dari seorang PNS selalu menjadi bahan pembeda saat mereka bertengkar. Chika selalu membanggakan kecantikan dan kekayaan kedua orang tua nya tetapi Indra sangat tidak menyukai kesombongan Chika itu, Chika pun menganggap Indra sebagai cowo rendahan karena tidak ada yang bisa dia banggakan, tidak seperti Chika.

            Singkat cerita, Chika yang sudah terlalu bosan dengan hubungannya dengan Indra yang selalu bertengkar itu akhirnya Chika menjauhi Indra dan mulai mendekati cowo lain. Dia sudah muak dengan cowonya yang selalu tidak bisa sepadan dengan dia, dia tidak mau dipermalukan didepan teman-temannya karena mempunyai pacar yang tidak sederajat. Pada awalnya Chika memang tidak mempermasalahkan tentang derajat Indra, namun seiring berjalannya waktu dia pun berpikir kalo dia punya wajah secantik itu jangankan Indra, cowo manapun seganteng dan sekaya apapun pasti bisa ia dapatkan dengan mudah.

            Seminggu berlalu, Indra sangat merindukan Chika. Ia sudah tidak bisa dihubungi lagi bahkan ketika Indra mencoba untuk menemui Chika dirumahnya, tak ada seorangpun yang membukakan pintunya. Akhirnya Indra bertemu dengan Chika dikampus saat jam istirahat, dan Indrapun berusaha menanyakan kenapa ia bisa menghilang darinya begitu saja. Chika pun tanpa basa-basi langsung menjelaskan alasan mengapa ia meninggalkan Indra. Ya, sekali lagi karena Indra dan Chika tidak sederajat !

            Remuklah hati dan perasaan Indra saat itu, rasanya ia sudah tidak mempunyai harapan lagi pada Chika. Namun Indra bukanlah cowo yang gampang putus asa, dia tetap berusaha medekati Chika, membujuk ia agar mau kembali padanya. Namun sayang di sayang, sekarang Chika sudah berbeda dia seperti sudah tidak mengenal Indra lagi, Chika sekarang sudah bahagia bersama pacar barunya yang tentu jauh lebih kaya dan sederajat dengannya. Berulang kali Indra mendekati Chika dan tanpa rasa bosan Chika pun tetap menolaknya mentah-mentah. Orang yang ia sayangi dan cintai dulu sekarang sudah bagaikan sampah dimatanya sendiri, ia sudah begitu menyia-nyiakan pria yang sangat tulus mencintainya yang selalu memberikan ia semangat dan motivasi tanpa rasa bosan.

            Pada suatu hari disaat Indra sedang berjalan menuju rumahnya, tiba-tiba datanglah seorang pemuda tampan menghajarnya tanpa ampun. Indra pun heran siapakah gerangan pria itu? Dan ternyata ia adalah Rico pacarnya Chika. Rico mengancam Indra untuk berhenti mendekati Chika, ia berjanji jika Indra masih berusaha mendekati Chika maka hidupnya akan hancur dibuatnya. Rupanya pemuda itu benar-benar serius dengan omongannya, dan mulai saat itu Indra berjanji pada dirinya sendri bahwa dia akan melakukan apapun untuk siapapun yang telah menyakiti hatinya. Datanglah Indra pada seorang dukun terkenal, ia meminta agar Chika tidak pernah merasa bahagia berhubungan dengan cowo manapun agar ia bisa merasakan bagaimana sakit perasaannya ketika ia diinjak-injak oleh orang yang sangat ia cintai. Dan berhasil lah Indra, dukun itu menyanggupi dengan enteng apa yang ia inginkan.

            Benar saja, Chika dan Rico kini sedang ditimpa masalah besar yang membuat guncang hubungannya hingga mereka putus seketika. Chika sangat sedih ia begitu menyayangi Rico sepenuh hatinya, namun apa daya kini Rico telah pergi bersama cewe lain dihadapan mata Chika. Teman-teman Chika yang prihatin dengannya mencoba menasehati Chika agar ia bisa Move-On dan mencari cowo lain supaya dia bisa dengan mudah melupakan Rico. Namun ternyata sangat tidak semudah yang Chika bayangkan, setiap kali ia menjalin hubungan pasti dia selalu tersakiti. Dia diselingkuhi, dihianati, tidak dianggap, dan sebagainya lah ! Chika yang memiliki paras cantik ini sekarang menjadi lemah, dia tidak seperti dulu yang dengan gampang mendapatkan dan mempermainkan cowo dia yang mau. Berkali-kali Chika mencoba untuk menjalin hubungan dengan seseorang namun tetap saja dia selalu tersakiti.

            Setelah berpikir keras Chika mencoba mengutarakan suatu rencana yang ada dipikirannya pada teman-temannya. Namun teman-temannya menertawakan rencana Chika yang menurut mereka sangat kuno. Chika berpikir untuk mendatangi seorang dukun dan menanyakan mengapa ia bisa menjadi seperti ini, teman-teman Chika menyangkal rencana itu, dijaman yang serba modern seperti sekarang ini apa masih bisa dipercaya hasil dari kerja seorang dukun, pikir mereka. Tapi Chika tetap pada pendiriannya, keesokan harinya Chika mendatangi seorang dukun dan meminta agar dia bisa kembali seperti semula, yakni bisa menjalin hubungan tanpa merasa tersakiti lagi seperti sekarang.
            “Saya adalah seorang dukun yang handal, jadi kamu tidak perlu khawatir apapun yang kamu inginkan mbah akan berusaha mewujudkannya” ujar sang dukun.
            “Lalu mbah, apa jalan keluar dari masalah yang saya ceritakan tadi? Apa yang harus saya lakukan agar saya tidak sial lagi setiap kali berpacaran?” Tanya Chika.
            “Tenang saja. Mbah ingin tau siapa nama pacar pertama kamu?”
            “Emm Indra mbah, Indra Pratama” Jawab Chika.
            “Apa dia mencintaimu dengan tulus? Lalu mengapa kalian putus?”
            “Iiiya mbah dia sangat tulus mencintai saya, dan kita putus karena saya sudah bosan dengan dia. Dia terlalu sederhana buat saya mbah. Memangnya kenapa mbah menanyakan Indra seperti itu? Apa ada hubungannya dengan dia mbah?” kata Chika gugup.
            “Oh tidak tidak, mbah Cuma ingin tahu saja. Baiklah Chika, kalo kamu memang benar ingin seperti dulu lagi, mbah sarankan kamu untuk mencari pria yang bernama Indra untuk kamu jadikan pacar. Sampai kamu menemukan Indra ke-6. Indra yang pertama sudah berpisah dengan kamu, jadi sekarang kamu tinggal mencari Indra yang kedua, tiga dan sampai yang ke enam itu. Mbah jamin setelah kamu menemukan Indra sampai ke Indra yang ke-6 itu, kamu tidak akan sial lagi seperti sekarang. Dengan catatan apapun dan bagaimanapun dia kamu harus tetap tulus mencintainya dengan sepenuh hatimu”. Jelas mbah dukun.
Lalu pulanglah Chika dengan perasaan bingung campur senang karena ia telah menemukan jalan keluar dari masalahnya itu. Tapi ia sangat heran, kenapa mesti Indra? Apa ini pembalasan Indra pada Chika yang sudah menyakiti perasaannya. Namun Chika tak peduli dengan apapun itu yang penting sekarang dia sudah bisa menemukan jalan keluarnya dan ia tak sabar untuk segera mencobanya besok.

            Ia menceritakan semuanya pada teman-temannya dikampus dengan harapan mereka mau membantu Chika mencarikan cowo yang bernama Indra untuk ia jadikan pacar. Tentu sangat tidak mudah mencari cowo yang bernama Indra yang sesuai dengan kriteria yang Chika harapkan, namun ia tak mau menyerah begitu saja, hingga pada akhirnya ia dapat menemukan cowo yang bernama Indra, yah tepatnya Indra Prasetyo. Indra yang kedua ini berasal dari keluarga kaya, ia adalah anak dari seorang Direktur dari perusahaan ternama di Jakarta. Mereka pun berkenalan dan mulai timbul rasa saling suka. Dua minggu berlalu, Chika dan Indra yang kedua ini kini telah menjalin hubungan. Mereka telah menjadi sepasang kekasih yang bahagia. Namun disuatu malam saat Chika hendak mendatangi rumah Indra untuk mengajaknya makan malam bersama, Chika sangat shock melihat Indra sedang bermesraan dengan cewe lain didalam rumahnya. Chika sangat kecewa, rupanya diam-diam Indra telah menghianati Chika. Selama ini Indra memang dikenal sebagai cowo playboy yang mempunyai banyak sekali cewe simpanan. Indra mencoba untuk menjelaskan semua itu pada Chika, namun Chika bersi keras untuk tidak mau mendengarkan apapun lagi dari Indra.

            Malam itu adalah malam yang sangat menyakitkan buat Chika, disaat dia telah benar menyayangi orang yang baru dia kenal dengan susah payah tapi sekarang dia malah dihianati. Keesokan harinya dikampus, ia menceritakan apa yang telah terjadi antara ia dengan Indra tadi malam pada teman-temannya. Teman-teman Chika pun sangat menyayangkan akan hal tersebut dan mereka mencoba meyakinkan Chika bahwa masih banyak Indra-Indra lain diluar sana. Dengan penuh penyesalan Chika pun berusaha melupakan Indra kedua itu, membuang begitu saja rasa sayangnya yang tulus dan dalam itu. Akhirnya Chika berusaha mencari kembali cowo yang bernama Indra. Setelah hampir sebulan lamanya Chika belum juga menemukan Indra yang ketiga itu. Ia coba mencari melalui berbagai situs di internet seperti Facebook, Twitter, WeChat dan sebagainya dengan harapan ia bisa segera menemukan cowo yang bernama Indra.

            Sore itu disebuah CafĂ©, Santi teman dekat Chika datang membawa kabar baik untuknya. Santi ingin mengenalkan teman Chat nya yang bernama Indra kepada Chika. Dengan perasaan yang teramat senang, Chika langsung saja memulai Chatnya dengan Indra yang ketiga itu. Hingga singkat cerita, Chika dan cowo yang bernama Indra Prayoga itu bertemu disebuah Rumah Makan didekat rumah Chika. Saking asiknya mengobrol, mereka sampai lupa waktu. Chika sangat senang sekali berkenalan dengan Indra ketiga ini walaupun dia hanya anak seorang Guru, namun Indra yang ketiga ini rupanya telah mencuri hati Chika dengan cepat. Tanpa banyak keraguan, dua hari setelah mereka berjumpa Chika mengutarakan isi hatinya pada Indra yang ketiga ini. Hingga telah delapan minggu lamanya mereka berpacaran.

            Cowo tampan berbadan kekar ini berjanji hendak menjemput Chika dikampus, namun entah apa yang terjadi ia tak kunjung datang sampai Chika telah menunggunya selama dua jam. Akhirnya Chika pun nekat pulang sendirian kerumah, ditengah jalan ia melihat ada kerumunan polisi didepan
sebuah rumah kecil. Ia pikir itu hanyalah kecelakaan biasa. Namun tebakannya meleset setelah ia melihat ada Indra diantara kerumunan itu dan Chika pun langsung datang melihatnya. Sungguh tidak sangka-sangka Indra yang berbadan kekar itu ternyata adalah seorang homosexual ! dan kerumunan itu bukanlah kecelakaan, melainkan kerumunan penggerebekan yang dilakukan polisi ditempat para guy itu berhubungan.

            Malu, marah, kesal bukan main Chika saat itu. Indra yang begitu tampan ternyata adalah seorang Homosexual. Tapi kenapa ia bisa jatuh cinta dengan Chika? Ia pun langsung menemui Santi dan menceritakan semuanya, santi pun sangat tidak menyangka dengan semua ini. Seorang Indra ternyata Homosexual? Malu lah Santi yang sudah mengenalkan Chika dengan cowo guy itu. Namun Chika samasekali tidak mempermasalahkannya. Ia hanya heran saja mengapa homosexual bisa juga menyukai wanita, pikirnya. Tapi Santi menyarankan untuk tidak terlalu menghiraukan hal itu dan Chika pun kembali menyesali perasaannya. Terulang kembali rasa sakitnya itu.

            Indra yang ketiga itu rupanya telah memberikan Chika pelajaran untuk jangan sembarangan memilih cowo. Hingga ia pun sekarang lebih was-was dalam berjuang mencari Indra yang keempat. Kali ini ia berjumpa dengan Indra Siswono cowo keturunan Jawa yang  lahir dikota Jogjakarta. Tampangnya sangat pas-pasan dengan kulit hampir hitam, tinggi kurus dan katrok. Ah parah !
Asal Indra saja yang penting dia cowo tulen pikirnya, Chika pun mendatangi kediaman Indra dan ia dikenalkan denga kedua orang tua Indra. Apa tidak terlalu jauh pikir Chika? Baru saja bertemu kok langsung dikenalkan saja. Dikampus, Chika ditertawakan oleh teman-temannya karena dia mau saja pacaran sama orang katrok kaya Indra Siswono itu. Namun ia juga terlanjur berjanji kalau ia sudah menemukan Indra, apapun dan bagaimanapun ia harus tetap mencintainya dengan tulus. Chika bingung dengan semua ini, apakah ia harus melanjutkan hubungannya dengan Indra atau cukup sampai disini saja? Karena Chika sudah terlalu malu dengan teman-temannya. Setiap kali Chika mengajak Indra nge-date bareng, ada saja hal yang membuat Chika jadi ilang feeling dibuatnya. Tapi lagi-lagi ia ingat akan janjinya dulu. Tetap tulus mencintai apapun bagaimanapun Indra !

            Tiga minggu berlalu begitu lama bagi Chika, ia sudah tidak tahan lagi dengan sikap katrok nya Indra. Ia ingin putus saja dengan Indra tapi apa alasannya?
Malam itu Indra menelpon Chika, ia ingin bertemu dengan Chika di Rumah Makan milik Pakde nya. Sebenarnya Chika sangat malas menemuinya, namun janji tetap janji ! Chika pun menemui Indra jam delapan malam, alangkah kagetnya Chika saat ia melihat Indra sedang duduk berdempetan dengan wanita lain. Indra pun menjelaskan mengapa ia ingin bertemu dengan Chika dan mengapa juga ia membawa wanita asing itu. Ternyata Indra ingin mengenalkan calon tunangannya pada Chika, Indra ingin menyudahi hubungnnya dengan Chika. Indra tahu kalau selama ini Chika tidaklah tulus mencintai Indra. Senang bukan main Chika malam itu, ia tidak perlu memikirkan cara untuk memutuskan Indra dan berarti ia tidak perlu lagi berhubungan dengan si katrok Indra itu.

            “Dua langkah lagi menuju kebahagiaan.” Kata Chika dalam buku Diary nya.
Chika kembali memulai aksinya mencari Indra yang kelima. Dia baru ingat kalau dia punya teman lama yang bernama Indra. Yah Indra syahputra ! ia adalah teman Chika sewaktu SD. Chika pun berusaha mencari tahu alamat Indra yang kelima ini, dan akhirnya melalui situs Facebook Chika
pun berhasil menemukan alamat Indra. Chika pun memulai Chat nya dengan Indra dan merekapun memutuskan untuk bertemu disebuah taman kota jam tujuh malam. Setelah lama berbincang-bincang, bernostalgia tentang masa merah putihnya dulu, mereka pun tak sadar kalau jam sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB. Indra pun mengantarkan Chika pulang kerumah. Seminggu sudah masa PDKT nya dengan dengan Indra kelima itu akhirnya jatuh juga mereka kedalam jurang cinta. Chika berharap semoga Indra yang kelima ini bisa menjadi Indra yang ke enam juga karena rasanya Chika sudah terlalu mencintai cowo manis berkulit putih ini.

            Waktu yang begitu cepat untuk pasangan kekasih yang penuh cinta ini. 5 minggu sudah mereka menjalin hubungan. Chika mulai menemukan keganjilan-keganjilan pada diri Indra. Lewat Facebook, Chika melihat album foto   Indra, dia heran mengapa banyak sekali foto-foto bayi laki-laki yang mirip dengan Indra? Padahal ia sangat tahu kalau Indra adalah anak terakhir dari dua bersaudara. Chika berusaha menanyakan siapa bayi itu pada Indra, namaun Indra selalu saja marah jika Chika menanyakan hal itu. Akhirnya Chika memutuskan untuk mencari tahu sendiri, ia mendatangi rumah Indra dan menanyakan pada tetangga tentang bagaimana Indra dirumah. Shock berat Chika ketika ia tahu kalau ternyata bayi yang ada dalam fotonya itu adalah anaknya sendiri dengan wanita lain. Ia menikah muda karena si wanita itu hamil diluar nikah. Langsung saja Chika menemui Indra dirumahnya dan menamparnya didepan istri dan anaknya lalu Chika pergi meninggalkan Indra begitu saja dengan tangis yang tak kunjung hentinya sampai dirumah. Chika kembali menyesali perasaannya itu, kenapa bisa ia menjalin hubungan dengan orang yang sudah mempunyai anak dan istri?.

            Chika hampir putus asa dengan semua perjuangannya ynag selalu berujung sakit itu. Ia berniat tak mau lagi meneruskan mencari Indra yang ke enam. Biarlah ia sial terus, mungkin sudah takdirnya. Namun teman-teman Chika kembali menasehatinya untuk jangan putus asa begitu saja, tinggal selangkah lagi perjuangannya. Akhirnya berkat bujukan temannya, Chika pun melanjutkan pencariannya menemukan Indra yang ke enam. Chika memutuskan untuk pergi ke Bandung, ia ingin mennangkan pikirannya sejenak.

            Tak disangka saat Chika sedang berjalan dikebun teh, ia bertemu dengan pemuda tampan sederhana sedang memetik teh. Pemuda tampan itupun heran melihat Chika yang daritadi melihatnya dengan penuh kekaguman. Setelah Chika memberanaikan diri bertanya-tanya dan berbincang-bincang dengan pemuda itu, akhirnya Chika pun diajak pemuda itu kerumahnya yang sangat sederhana. Disana Chika dikenalkan dengan kedua orang tua pemuda itu, Chika pun sangat terkejut ketika ia menyadari bahwa nama pemuda itu adalah Indra Lesmana. Indra sagat baik dengan Chika, ia begitu menghormati Chika. Sampai Chika tak ingin lagi pulang ke Jakarta. Seminggu Chika bersama Indra disana, ia jadi semakin dekat sekarang. Kemana-mana mereka selalu berdua dan Chika menyadari kalau sebenarnya dia menyukai Indra, begitupun sebaliknya. Sekarang Chika jadi sering berkunjung ke Bandung, rasanya ia lebih betah di Bandung daripada di Jakarta. Chika memutuskan untuk mengenalkan Indra pada orangtua nya, namun orangtua Indra tidak menyetujuinya. Mereka sadar, orang miskin seperti mereka tidak mungkin bisa berjodoh dengan orang kaya seperti Chika.
Indra memang terlahir dari keluarga miskin, kedua orangtua nya hanya buruh petik teh. Mulai saat itu, orangtua Indra melarang Indra untuk dekat lagi dengan Chika. Chika sangat sedih, ia begitu mencintai Indra. Mana mungkin Indra melanggar perintah orangtua nya, ia adalah anak yang sangat penurut. Berkali-kali Chika mendatangi Indra, namun orangtua Indra tetap tidak mau anaknya dekat dengan Chika. Hingga Chika mendengar berita yang sangat menyayat hatinya, bahwa Indr akan bertunangan minggu depan dengan gadis cantik bernama euis yang tentunya sederajat dengan Indra.patah hati Chika mengetahui semua itu, ia benar-benar putus asa. Saat ia telah menemukan Indra yang ke enam tapi sayang dia bukanlah kebahagiaan yang Chika cari selama ini. Ia berjanji tidak akan datang lagi ke Bandung untuk menemui Indra. Namaun tiba-tiba Euis si gadis cantik calon tunangan Indra menemui Chika.
            “teh Chika mau kemana?” Tanya Euis.
            “Eh Euis, aku mau pulang ke Jakarta is.”
            “Teteh engga mau ketemu lagi sama akang Indra?” Tanya Euis lagi.
            “Ah buat apa is, lagian aku engga enakan sama kamu. Kamu kan calon tunangannya Indra.”
            “Sebenernya Euis teh kesini mau ngomong sesuatu sama teteh.”
            “Ngomongin apa? Kamu mau nyuruh aku buat dateng ke acara tunanganmu minggu depan? Tenang saja aku pasti dateng kok buat kamu is”
            “Bukan atuh teh, justru Euis teh mau bilang ke teh Chika kalo Euis engga mau tunangan sama kang Indra. Tapi jangan bilang siapa-siapa yah?”.
            “Lho kenapa? Bukannya kalian saling mencintai?” Chika heran.
            “Bukan kita tapi Euis teh. Semenjak kang Indra kenal sama teteh, Euis lihat ada yang beda dari kang Indra. Apalagi semenjak kang Indra jauh sama teh Chika.”
            “Kamu ini ngomong apa sih? Engga usah macam-macam ah, kalo kamu sayang sama kang Indra, kamu engga boleh mengecewakan dia.”
            “tapi semenjak kang Indra jauh sama teteh kang Indra teh jadi sering murung atuh. Teteh engga tau ya kalo kang Indra tuh sering mikirin teh Chika.”
            “Euis maafin aku yah.”
            “Kita ini korban perjodohan. Dulu Euis engga sayang sama kang Indra tapi Euis terus mencobanya sampai Euis bisa, tapi kang Indra engga pernah sayang sama Euis. Euis bisa lihat semua itu dari matanya kang Indra. Jadi Euis mohon sama teh Chika, tolong jagain kang Indra buat Euis. Minggu depan teteh harus dateng kesini lagi, temuin kang Indra.” Euis pun pergi sambil menangis.
Seminggupun Berlalu..
            Saat semua persiapan pertunangan telah tersedia, semua tamu undangan telah datang terkecuali Chika. Euis sangat khawatir kalau Chika tak jadi datang. Ia tak mau memulai acaranya jika Chika belum hadir.
Euis sangat sedih karena Chika tak juga datang, orangtua Euis dan Indra memaksa untuk tetap memulai acaranya. Tidak ada seorangpun yang mengetahui rencana Euis dan Chika ini, bahkan Indra sekalipun.
Setelah acara sampai dipuncaknya, tiba-tiba Chika datang dan menghentikan semuanya. Euis sangat senang ternyata Chika datang untuk menepati janjinya, namun alangkah terkejutnya Indra melihat Chika berdandan tidak seperti biasanya, ia sangat cantik. Euis langsung berlari menghampiri Chika yang berdiri di barisan paling belakang. Euis menarik Chika dan meyerahkan cincin pertunangannya pada Chika untuk dipakaikan di jari manis Indra. Semua tamu undangan terpana heran, terutama dengan kedua orangtua Euis dan Indra. Mereka tak menyangka akan menjadi seperti ini, mereka bingung apa yang telah terjadi pada Euis sehingga ia rela meyerahkan cincin tunangannya pada Chika. Kemudian Euis menjelaskan semua yang terjadi padanya bahwa Euis tidak bisa meneruskan pertunangannya dengan Indra karena Indra tidak pernah menyukai Euis, tapi Indra hanya menyukai Chika. Dengan tangis dan perasaan yang begitu patah Euis menjelaskan kalau ia ikhlas jika Chika harus bertunangan dengan Indra. Euis pun bersujud dibawah kaki kedua orangtua nya, meminta maaf atas semuanya. Euis hanya tidak mau ada paksaan dalam hubungannya, lalu Indra membangunkan Euis dari sujudnya dan berterima kasih pada Euis karena ia begitu pengertian dengan Indra. Orangtua Indra dan Euis pun tidak bisa melakukan apa-apa, bagaimanapun juga mereka terlanjur membuka semuanya didepan para tamu undangan.

            Akhirnya pertunangan yang semula untuk Euis dan Indra sekarang berubah menjadi pertunangan antara Chika dan Indra. Setelah pertunangannya selesai, Euis pun membuka rahasianya yang selama ini ia tutup-tutupi dari kedua orangtua nya. Ia menceritakan semuanya didepan Indra, Chika dan orangtuanya kalau ternyata selama ini ia telah mencintai seorang pria sederhana yang selalu mencintainya tanpa paksaan dan ketulusan yang teramat dalam. Namun ia takut jika orangtua nya mengetahui tentang hubungannya dengan pria itu karena semula orangtua nya sudah ingin menjodohkannya dengan Indra. Pria itupun rela berpisah demi kebahagiaan Euis namun dengan satu syarat, yaitu jika sampai pada pesta pertunangannya dengan Indra Euis masih belum bisa mencintai Indra dengan seluruh jiwa raganya, maka ia harus menghentikan pertunangan itu dan ia harus mencari pria itu. Tanpa basa-basi orangtua Euis pun menyuruh anaknya untuk segera pergi ke Jakarta dan mencari pria itu, dan Euis berjanji akan segera membawanya ke kedua orangtua nya.

            Sekarang Chika dan Indra telah resmi bertunangan, orangtua Indra sudah tidak mempermaslahkan derajat mereka lagi karena orangtua Chika pun setuju asalkan mereka bahagia. Cinta Chika dan Indra sangat besar melebihi apapun, sampai mereka telah merencanakan pesta pernikahannya yang akan dilaksanakan di Jakarta bulan depan.

            17 Maret 2013, pesta pernikahan yang Chika dan Indra tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Mereka dan semua tamu undangan telah bersiap untuk memulai upacara pernikahannya. Teman-teman Chika sangat bahagia karena akhirnya Chika telah mewujudkan impiannya menemukan Indra ke-6 sebagai cinta sejatinya. Bisa dikata kalau dunia ini memang sempit, tak pernah terlintas dibenak Chika kalau pada pesta pernikahannya itu Indra Pratama memunculkan batang hidungnya. Namun, ternyata ia tak datang sendirian, melainkan bersama Euis. Yah, pria yang Euis ceritakan itu ternyata adalah Indra yang dulu pernah tersakiti karena perbuatan Chika. Euis pun tak menyangka jika Chika dan Indra pernah mengenal sebelumnya, namun ia tidak menceritakan kalau pernah ada cinta diantara mereka.

          Sekarang Chika dan Indra telah menjadi sepasang kekasih yang terikat janji suci dipelaminan, Chika sangat bahagia karena ia telah menemukan Indra ke-6 yang akan membawanya kedalam suatu cinta yang abadi. Euis dan Indra pun sekarang telah berbahagia, mereka akan segera merencanakan pesta pertunangannya minggu depan. Cinta yang tulus tentu akan dibalas dengan ketulusan kembali. Dan semuanya sangat adil dalam cinta.

~
SELESAI

Karya       : Ulqi 

0 comments:

Post a Comment